"Ceritaku Masa Lalu"

Diposting oleh SENANDUNG NYANYIAN ANAK KAMPUNG / Category:







Hutan Bukit Batabuh





Cerita ini dimulai ketika Aku dan beberapa orang sahabatku yang terdiri dari 7 orang melakukan petualangan yang sangat melelahkan, dibilang melelahkan karena medan yang kami lalui itu merupakan bukit - bukit yang sangat tinggi dan sangat terjal sekali, tetapi kami tidak pernah menyerah karena semangat kami kami yang begitu kuat untuk menemukan apa yang selama ini menjadi misteri terbesar didunia tinggal selangkah lagi mengalahkan rasa letih dan penat yang sebenarnya tidak bisa ditoleransi lagi. Dalam perjalanan itu banyak suka dan duka yang kami alami sebaiknya sebelum Aku bercerita lebih banyak lagi tentang perjalanan yang Aku lakukan bersama sahabatku itu, lebih baik aku perkenalkan dulu satu persatu nama - nama mereka. yang pertama yang akan aku perkenalkan adalah kakak sekaligus sahabatku, dia mempunyai jiwa kepemimpinan yang sangat baik namanya adalah Pebri Mahmud Al - Hamidi dan dia adalah ketua rombongan kami itu, yang kedua adalah Pak Suwalis dia adalah orang kampung yang sangat tahu betul dengan seluk beluk hutan yang akan menjadi tempat petualangan kami ini, makanya dia sangat dibutuhkan dalam perjalan kami ini, yang ketiga adalah Pak Izul atau Raja (ghajo) gelar Raja (ghajo) kami yang berikan kepada beliau karena dia sering menjadi penunjuk jalan dan Pak Izul ini menjadi orang yang sering kami jahili dalam petualangan kami ini dan membuat suasana menjadi lebih akrab dan tidak terasa, yang keempat adalah Siswendi atau Andi atau Anpen (Andi Pendek) karena ukuran tubuhnya memang pendek makannya dia dapat gelar itu dari kami, dia bertugas sebagai seksi logistik bersama dengan aku, yang kelima adalah Mudarman atau Mudar dia adalah paman aku, Mudar atau Mak Mudar aku biasa panggil dia begitu, bertugas sebagai kameramen dalam petualangan kami ini, yang keenam adalah Prima Wahyudi atau Prima dia adalah anggota baru dalam petualangan kami, dan keikutsertaan dia dalam petualangan kami ini karena dia adalah teman dari kakak Aku Pebri Mahmud Al Hamidi.



Pak Suwalis(Depan),Pebri Mahmud Al - Hamidi (Baju Hijau), Mudarman (Topi Hitam), Pak Izul (Topi Putih), Siswendi (Pakai Rompi), dan Aku.


Kami berangkat pukul 09.00 Wib pagi dari rumah, dari rumah kami naik Mobil kira - kira 10 Km, dan setelah itu kami melanjutkan petualangan itu dengan berjalan kaki kira lebih kurang 9 Km, kebersamaan tim petualangaan sudah mulai tampak sejak awal mau melakukan perjalanan dimana kami melakukan do'a bersama yang dipimpin oleh Pebri Mahmud Al Hamidi, setelah do'a selesai maka dimulailah petualangan dihari pertama.

Petualangan hari pertama itu sangat mengasikkan, karena diselingi dengan cerita - cirita lucu yang dibuat oleh masing - masing orang dengan saling bergantian, yang membuat petualangan hari pertama itu berkesan adalah dimana setiap orang saling menghargai satu sama lain, contohnya disaat teman yang lain masih jauh tertinggal dibelakang, teman yang didepan menunggu sampai teman yang dibelakang itu kembali tampak dan mendekat dengannya, berbanding terbalik dengan kehidupan kita sekarang ini dimana orang akan senang melihat orang lain terjatuh dan tertingggal jauh dari kita dan terkadang kita selalu mencari celah untuk menjatuhkannya.

Setelah mendaki 4 buah bukit yang terjal dan menuruni lembah, petualangan hari pertama itu berakhir juga waktu saat itu menunjukkan pukul 14.45 Wib. yang sampai pertama kali dilokasi dimana kami akan mendirikan tenda untuk tempat kami bermalam adalah Aku, Mudarman, Pak Suwalis, dan Prima Wahyudi. Sedangkan Pebri Mahmud Al Hamidi, Siswendi dan Pak Izul masih dibelakang karena mereka lagi menandai dan membuat jalan untuk rombongan yang kedua yang direncanakan akan berangkat esoknya, karena kalau tidak diberi tanda bisa - bisa nanti rombongan kedua itu nyasar sebab menurut cerita - cerita dari orang kampung yang pernah sampai kehutan itu sering dibuat sesat oleh hutan yang katanya angker itu dan kebanyakan mereka tidak sadar kalau mereka telah tersesat.

Sambil kami menunggu mereka datang tidak terasa kampung tengah sudah mulai minta diisi, akhirnya kami putuskan karena waktu sholat telah masuk dari pada nanti waktu habis lebih baik kami sholat dulu dan setelah sholat barulah nanti kampung tengah itu diisi semuanya menyetujui ide aku itu. maka kamipun melakukan sholat Zuhur ditengah hutan secara berjammah dan hal itu baru pertama kali Aku alami seumur hidup, dipinggir sungai yang jernih kamipun melakukan sholat berjamaah dan Pak Suwalis kami tunjuk yang mengimami kami karena dia yang kami tuakan dalam rombongan itu. Setelah sholat selesai barulah kami makan, kebersamaan dan saling berbagi tampak lagi, dimana nasi yang ada pada masing - masing kami itu disatukan disebuah daun yang telah kami persiapkan terus begitu juga dengan sambal dari masing - masing kami juga disatukan kedaun tempat nasi tadi dan setelah itu barulah kami makan bersama - sama diselingi dengan guyonan - guyonan yang membuat suasana menjadi hidup, yang menurut Aku hal itu sangat langka kita jumpai dalam kehidupan kita sekarang ini yang katannya sudah modern yang dikenal dengan istilah siapa loe siapa gue atau hak me manga you…!!!


Macan Tutul Ikan Baung

2 komentar:

Pebri Mahmud said on 14 Juli 2009 pukul 14.31  

Ekspedisi belum berakhir, ekspedisi ini akan berlanjut...semakin bertambah waktu semakin jauh petualangan kita......suatu waktu akan terjawab teka-teki selama ini...

blog Alumni SMAN 1 Bogor 1983 said on 15 Juli 2009 pukul 20.35  

Teruskan ceritamu Idamah, aku suka. Insya-Allah akan semakin melengkapi kesaksian mengenai Kandis Replika Atlantis Nusantara. selain dari anggota ekspedisi lainnya, Bang Pebri, Bang Iwan dan ceceu Estiana